Kuala Lumpur 2011


Hanya sekedar ingin berbagi pengalaman dari satu perjalanan dan sekaligus bisa bertukar informasi. Setiap orang ingin sekali mewujudkan mimpi-mimpinya apapun itu, namun dibalik itu semua mungkin bisa belajar dari pengalaman diri sendiri atau mungkin belajar dari pengalaman orang lain, begitu juga dengan perjalanan saya sehingga pada saatnya semua langkah berjalan tanpa kebingungan di tempat tujuan dan meminimalisir untuk tanya sana-sini yang pada akhirnya menjadi suatu kepuasan tersendiri.
Travelling ke Kuala Lumpur saat itu intinya hanya sekedar ingin tahu keadaan di negeri tetangga, tidak hanya  dengar cerita keluarga yang bermukim disana atau baca cerita dari teman-teman blogger tapi ingin nyata dan menikmatinya. Singkat cerita dimulai keberangkatan di pagi buta di bulan Oktober 2011 menuju Kuala Lumpur dari Bandara Soetta dan ternyata semua proses cukup mudah dan lancar karena sebelumnya semua sudah dipersiapkan untuk perjalanan 4 (empat) hari 3 (tiga) malam, baik dokumen, ticket pesawat, voucher hotel  maupun perlengkapan lainnya. Sekitar satu setengah jam penerbangan mendarat di LCCT (Low Cost Carrier Terminal) kemudian di lanjutkan ke KL Sentral, untuk menuju KL Sentral semuanya mudah karena fasilitas transportasi tersedia banyak pilihan dan sudah terintegrasi, bagi yang menggunakan penerbangan Low Cost Airline seperti AA bisa menggunakan Sky Bus, Taxi dan apabila ingin menggunakan kereta cepat atau Ekspress Rail Link KLIA Expres dan KLIA Transit maka diharuskan ke KLIA (Kuala Lumpur International Airport) dengan menggunakan settle Bus dari LCCT. Sesampainya di KL Sentral saya tanpa basa-basi dan tanpa tanya sana-sini langsung naik ke lantai 2 (dua) mencari Counter penjualan Voucher Taxi  untuk menuju hotel. Dan taxi di KL ternyata jauh berbeda dengan taxi di Jakarta, taxi di Jakarta nyaman dan mulus-mulus rata-rata pakai argometer, tapi walau begitu transportasi yang lain di KL tetep lebih nyaman dan lancar seperti Rapid KL Bus, Monorail, LRT.  Sesuai rencana saya saat itu untuk akomodasi awal saya menginap di salah satu hotel di areal KLCC (Kuala Lumpur City Center)  tepatnya di Traders Hotel, hotel yang menyatu dengan KL Convention Center yang direkomendasikan teman-teman blogger ternyata cukup menarik dengan view yang cantik tepatnya persis di depan Menara Kembar Petronas,  menginap di Traders Hotel cukup nyaman dan mudah untuk kemana-mana. 

   Traders Hotel By Shangri-La - Kuala Lumpur

                                                                  

   Traders Hotel By Shangri-La - Kuala Lumpur



                                                                                     
Di depan hotel tersebut menawarkan view dan taman yang begitu luas dan asri, juga taman tersebut dijadikan fasilitas umum yang bisa dimanfaatkan untuk bersantai, berolah raga  lengkap dengan fasilitas bermain anak-anak dan kolam renang. Tidak ketinggalan fasilitas lain yang disediakan oleh pihak hotel dari dan menuju Mall SURIA KLCC/Petronas Twin Towers tersedia fasilitas antar jemput Drop Off / Pick-Up Point Shuttle Service dari pagi sampai malam secara gratis, jadi tidak usah cape-cape jalan kaki dari dan menuju Menara Kembar Petronas atau ke Mall SURIA.-KLCC  bisa menggunakan fasilitas ini.

Drop Off / Pick-Up Point Shuttle Service - Traders Hotel By Shangri-La
                           
KLCC - Fountain













Fasilitas di dalam Traders Hotel ada beberapa resto yang nyaman dan tidak kalah menarik adanya SkyBar tepatnya di lantai 33, bar yang menyatu dengan kolam renang menjadikan suasana yang indah terutama dimalam hari dan akan dimanjakan dengan view istimewa Menara Kembar Petronas dari SkyBar Traders Hotel, dengan segelas soft drink dan hembusan semilir angin dipinggiran kolam renang, puas rasanya menikmati dan mengabadikan suasana Menara Petronas dimalam hari.

SkyBar - Traders Hotel




Puas rasanya berada di areal Kuala Lumpur City Center (KLCC) dengan segala kenyamanan dan kemudahan baik untuk transportasi maupun makanan semuanya tersedia disana, ada nasi Padang, nasi Lemang, Ayam Penyet, Bumbu Desa, dan jangan ketinggalan  es campur durian nyumii. Melanjutkan cerita di KL, di hari berikutnya saya pindah lokasi dari KLCC ke Bukit Bintang dan saya menginap di salah satu hotel di daerah Bukit Bintang (Bintang Walk) yaitu di Piccolo hotel, hotel ini sangat strategis berada di pusat keramaian Bukit Bintang yang merupakan Golden Triangle dan sorganya para Shopaholic untuk berbelanja karena disana tersebar 8 (delapan) Shopping Mall dengan segala merk ternama (Branded) diantaranya : Sungai Wang Plaza; BB Plaza; Pavilion KL; Lot 10 Shopping Mall;  Starhill Galery; Berjaya Time Square; Low Yat Plaza; Fahrenheit 88. 

Piccolo Hotel - Kuala Lumpur

Bintang Walk bagaikan magnet untuk para pelancong yang datang ke KL setiap hari tak pernah sepi, banyak sekali orang hilir mudik dan keluar masuk Mall yang ada di sekeliling Bukit Bintang untuk shopping atau mungkin hanya sekedar cuci mata, window shopping atau juga sekedar untuk nongkrong di cafe atau coffee Shop yang tersebar di sepanjang jalan Bukit Bintang. Pavilion adalah salah satu Shopping Mall yang tidak pernah sepi pengunjung dengan Crystal Fountainnya yang cantik dengan cahaya lampu warna-warni  menjadikan daya tarik tersendiri. 
    
Bukit Bintang Walk













Dari bukit Bintang mudah sekali untuk mengunjungi beberapa tempat wisata seperti ke KL Tower, Mesjid Jamek, Dataran Merdeka, Pasar Seni, Kuala Lumpur City Gallery, Hard Rock Cafe anda tinggal naik Monorail dari Bukit Bintang dan seandainya ingin ke KL Tower turun di Station Bukit Nanas berjalan kaki akan melewati Hard Rock Cafe dan apabila ingin melanjutkan ke Tanah Merdeka, Pasar Seni dan Mesjid Jamek anda bisa dengan LRT dari Stasiun Dan Wangi atau dengan jalan kaki dari station monorail Bukit Nanas tidak terlalu jauh untuk mencapai tempat tersebut karena satu areal dengan Dataran Merdeka.

KL - Tower











Pasar Seni - Kuala Lumpur

Kemudahan lain yang akan di dapat untuk tour atau berkeliling Kuala Lumpur yaitu dengan Bus Hop-On Hop-Off, anda bisa berkeliling KL sepuasnya jangan takut ketinggalan apabila mengunjungi satu tempat karena ada bus berikutnya untuk membawa anda dengan hanya menunjukan ticket dan untuk mendapatkan ticketnya cukup mudah ada di beberapa tempat tujuan wisata biasanya ada counter penjualan ticket  Bus Hoho tersebut. Saya mencoba dengan Bus Ho Ho dari Pasar Seni karena merasa kelelahan setelah berjalan kaki dari Stasiun Monorail Bukit Nanas menelusuri ujung Jalan Ampang  (Jl. Gereja) nyebrang memuju Jalan Melaka (Menara Bumi Putra) tembus ke Statsiun Mesjid Jamek belok ke kanan menelusuri Jalan Tun Perak dan dilampu merah belok kiri nyampe di Dataran Merdeka. Sebenarnya lebih mudah naik LRT dari Stasiun Dan Wangi lebih cepat atawa naik Taxi, berhubung kaki kepengin jalan ya sudah akhirnya nyampe di Dataran Merdeka dan berakhir di Pasar Seni, sesampainya di Pasar Seni turun hujan dengan lebatnya sembari nunggu hujan reda makan siang dulu di Es Teler 77 yang ternyata yang empu-nya orang Indonesia ya sudah hajar bleh dari nasi paket di tambah es Campur Es Teler 77 segar rasanya (bersyukur dengan segala nikmat dari-Nya), kemudian mencoba masuk ke Pasar Seni dan di pojok pintu masuk Pasar Seni tersedia Counter Bus HoHo dengan RM38 akhirnya keliling KL sekalian kembali ke Hotel di Bukit Bintang.       






KLIA Expres - Kuala Lumpur
KLIA Expres- Kuala Lumpur

Kuala Lumpur International Airport (KLIA)
Kuala Lumpur International Airport (KLIA)


Setelah pusing-pusing empat hari tiga malam cukup puas berada di KL walau ada beberapa tempat yang belum sempat saya kunjungi mungkin dikesempatan perjalanan mendatang. Tiba saatnya utuk berkemas-kemas untuk kembali ke jakarta esok pagi dari KLIA. Sebenarnya perjalanan ini saya booking ticket roundtrip dengan AA namun untuk kembalinya dari KL menuju Jakarta saya batalkan ticket AA yang telah saya beli karena ingin menikmati suasana Kuala Lumpur International Airport (KLIA) dan saya memilih penerbangan dengan Garuda Indonesia. Ternyata perjalanan dari KL Sentral dengan KLIA Expres menuju KLIA cukup myaman cepat dan tepat waktu. Untuk proses imigrasi dan lain-lain di KLIA segalanya cukup lancar dan mudah, akhirnya terbanglah dengan sayap Garuda Indonesia menuju Jakarta dan mendarat dengan selamat di Bandara International Soekarno-Hatta.